pengertian penderitaan
Penderitaan adalah keadaan yg menyedihkan yg harus ditanggung, berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta "dhra" artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya
http://www.artikata.com/arti-362612-penderitaan.html
http://metakalasari.wordpress.com/2010/06/09/pengertian-penderitaan/
SUMBER-SUMBER PENDERITAAN.
1.Penderitaan bukanlah diri Anda, itu hanyalah sensasi yang diterima oleh Anda. Saat Anda bisa memisahkan antara diri Anda dengan penderitaan itu, saat itulah Anda sudah melepaskan kemelekatan keakuan (ego). Saat itulah berakhirnya penderitaan. Jadi sumber penderitaan itu berasal dari diri Anda sendiri yang menggap bahwa “ Anda menderita”..Saat Anda terus melekatkan diri anda dengan penderitaan itu, semakin Anda akan merasa bahwa Anda adalah orang yang paling menderita.
2. Kehilangan
Setiap orang selalu berharap kebahagiaan di dalam kehidupan keluarganya langgeng, abadi, sehingga terkadang lupa hidup berkeluarga pada suatu hari nanti akan meninggalkan atau ditinggalkan oleh pasangan hidupnya karena kematian ataupun perpisahan yang kita mengenal dengan istilah 'perceraian.' Kehilangan teman hidup karena kematian ataupun perpisahan merupakan pengalaman yang menimbulkan luka perih dihati yang cukup dalam sekaligus menghancurkan kondisi kejiwaan. Kehilangan dalam suatu perkawinan menimbulkan rasa sakit & kesedihan pada saat menyertai kepergian sosok orang kita cintai. Berbagai perubahan secara fisik, kejiwaan, ekonomi, harga diri, kesehatan, kerabat & keluarga bahkan status di FB merupakan beban tersendiri bagi mereka yang mengalaminya. Beban itu menjadi terasa lebih berat karena adanya perasaan bersalah, kegagalan, hilangnnya harapan di masa depan.
http://guemonologue.blogspot.com/2011/04/keinginan-adalah-sumber-penderitaan_10.html
http://id-id.facebook.com/notes/private-room/apa-itu-penderitaan-darimana-sumber-penderitaan-itu-datang-kapan-berakhirnya-pen/228131703917086
http://agussyafii.blogspot.com/2011/05/kehilangan-adalah-sumber-penderitaan.html#ixzz1eQmPItXc
SIKSAAN
Pengertian Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakanpindah agama atau cuci otak politik.
Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention Against Torture juga telah menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan pada siapapun, untuk mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty International memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi perjanjian-perjanjian tersebut.
Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention Against Torture juga telah menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan pada siapapun, untuk mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty International memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi perjanjian-perjanjian tersebut.
Arti siksaan, siksaan berupa jasmani&rohani bersifat psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan. Berbicara tentang siksaan, maka terbayang pada ingatan kita tentang neraka dan dosa dan akhirnya firman Tuhan dalam kitab suci Al – Quran. Seperti kita maklumi di dalam kitab suci Al – Quran terdapat banyak sekali surat dan ayat yang membicarakannya tentang siksaan ini.
Dalam Al – Quran surat – surat lain banyak berisi jenis ancaman dan siksaan bagi orang – orang musyrik, syirik, makan riba, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Namun siksaan yang dialami manusia setelah didunia fana ini tidak akan dibicarakan oleh penulis dalam modul ini, karena itu tugas para ahli agama.
Berbicara tentang siksaan terbayang dibenak kita sesuatu yang sangat mengerikan bahkan mungkin mendirikan bulu kuduk kita, siksaan itu berupa penyakit, siksaan hati, siksaan badan oleh orang lain dan sebagainya. Siksaan manusia ini ternyata juga menimbulkan kreativitas bagi yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan baik langsung ataupun tidak langsung.
Siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan tidak mampu lebih lama menderita, biasanya terlontar kata-katanya lebih baik mati daripada hidup, dengan pengertian bahwa dengan kematiannya maka berakhirlah penderitaan yang dialaminya. Itulah sebabnya mereka yang terlalu menderita dan merasa putus asa, lalu mengambil jalan "pintas" dengan bunuh diri.
Siksaan yang sifatnya psikis yakni:
§ Kebimbangan: hal ini akan dialami oleh seseorang apabila ia tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan diambil. Lamanya kebimbangan ini dapat teratasi tergantung dari kekuatan berpikir seseorang.
§ Kesepian: hal ini dapat dialami seseorang yakni rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia berada di lingkungan orang ramai.
§ Ketakutan: merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Apa bila ketakutan yang dialami oleh seseorang tersebut tidak pada tempatnya, maka hal ini disebut phobia.
PENGERTIAN RASA SAKIT
Pengertian sakit (illness) berkaitan dengan gangguan psiko-
Tabel. Hubungan antara Sakit dan Penyakit
| Sakit | |
Tidak | Ya | |
Tidak | A | C |
Ya | B | D |
Keterangan :
2.menyibukkan diri dalam berbagai aktifitas yang diharapkannya bisa melupakan problem-problem hidupnya untuk sementara.
3.menghukum dirinya dengan duduk berjam-jam depan komputer menghabiskan waktu dengan main game, chatting atau yang paling populer sekarang, fesbukan.
Mengatasi penderitaan jiwa dengan bentuk-bentuk hiburan tidak akan menyelesaikan apa yang sedang kita rasakan. Yang kita dapatkan dari hiburan hanyalah kegembiraan atau kesenangan sesaat yang ketika pulang ke rumah atau kembali pada kesendirian, derita-derita itu datang lagi.
Ketika penderitaan-penderitaan jiwa menghimpit seseorang pengobatannya bukan dengan memperbanyak dzikir, wirid atau membaca asma ul-husna, apalagi refreshing ke tempat-tempat hiburan.
Mengatasi penderitaan jiwa dengan bentuk-bentuk hiburan tidak akan menyelesaikan apa yang sedang kita rasakan. Yang kita dapatkan dari hiburan hanyalah kegembiraan atau kesenangan sesaat yang ketika pulang ke rumah atau kembali pada kesendirian, derita-derita itu datang lagi.
Ketika penderitaan-penderitaan jiwa menghimpit seseorang pengobatannya bukan dengan memperbanyak dzikir, wirid atau membaca asma ul-husna, apalagi refreshing ke tempat-tempat hiburan.
4.merenung dan merenung, menghisab diri (introspeksi) atas semua kesalahan, dosa, pembangkangan dan pelanggaran-pelanggaran agama yang pernah dilakukan.
5.carilah orang yang bisa memberikan nasehat. Tanyakanlah mengapa masalah demi masalah datang tak habis-habisnya, kemudian duduk, diam dan dengarkan orang yang menasehati kita.
http://risky17a.blogspot.com/2011/06/pengertian-siksaan.html
http://djuriatun.blogspot.com/2011/06/pengertian-siksaan.html
http://sisyfasyfa4.blogspot.com/2011/06/pengertian-siksaan.html
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/17PerilakuSakit111.pdf/17PerilakuSakit111.html
http://akiliblogspotc.blogspot.com/2011/11/upaya-menghindari-penderitaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar